Skip to main content

Debat Pertambangan ITM

Assalamualaikum readers. Aku nepatin janjiku buat posting kan? Hehe. Ini saya sama rina lagi di kamar berbosan-bosan ria, nungguin anak OSn-TP yg lain nyampe Samarinda. Rina sedang tertidur pulas ditemani suju (hah?). Read: lagunya suju.

Apa kabar? Lama tak jumpa ya. Suaraku sudah balik loo, sudah nggak serak lagi setelah melewati babak penyisihan debat kemarin. Alhamdulillah selamat buat pak agus, aku, rina, fakhri yang berhasil bawa trophy juara I . Alhamdulillah. Ihiy. Love this. Ke bontang bisa bawa oleh-oleh kabar gembira deh.

Lomba debat ini ada 3 babak.
: babak penyisihan
: semifinal
: final

Pas pengumuman kelompok yg masuk final, MC nya sempet salah sebut gitu dan untungnya aku lagi ngeror. Makanya pas dikasih tau nggak masuk final, aku masih aja berdoa 'semoga kelompok kami masuk final'.

Dan ternyata ..... Tengterengtengteng, MC : "maaf ada kesalahan, sekolah yg berhak masuk final adalah SMA YPK A"
fidya : "Alhamdulillahirobbilalamin. Berpelukaaaan (tettettet noenk jangan marah ya, rinanya kupinjam dulu, ahaha)"

Setelah dipanggil masuk final ternyata kami langsung diminta debat lg. (Teng. Hah langsung kah? belum juga aku selesai senyumnya)
Di final, kami berdampingan dengan SMAN 1 Samarinda dan SMAN 2 Samarinda.

Sebenernya, menjelang pengumuman itu aku doa mulu di hati, di lidah tanpa bersuara. Ckck.

Aku pengen ngucapin selamat buat Pak Agus. Alhamdulillah pak, bapak benar-benar hebat memberi pelajaran hidup bagi kami. Kenapa pelajaran hidup? Karena segala aspek dari 'perjuangan' bapak ajarkan. Doa yang selalu setiap saat. Selamat buat Rina dan Fakhri kalian teman sekelompok yang sangat membangun. Selamat buat aku sendiri yang punya tambahan ilmu baru. Selamat buat firda, mba dita, mba moli. Hebat deh, argumennya. 

Alhamdulillah.

wassalamualaikum semua. Kayaknya saya pengen nyusul Rina. Hhe.

Comments

Popular posts from this blog

Jika.... Artinya..

~  Kipling ~ Jika engkau bisa menjaga ketenanganmu ketika merasa tak nyaman dengan sekelilingmu karena mereka mencelamu; jika kau bisa percaya diri ketika orang lain meragukanmu tanpa mempertanyakan alasan atas keraguan mereka; jika engkau bisa menunggu tanpa membuatmu lelah; jika engkau mampu menanggung pendustaan orang tanpa mengikuti perbuatan mereka; jika kau bisa bermimpi tanpa dikuasai mimpi; jika kau bisa berpikir tanpa menjadikan berpikir sebagai tujuanmu; jika kau menorehkan kesuksesan, tetapi pada saat yg lain mendapat musibah, dan kau menghadap dua keadaan itu dengan kondisi hati yg sama; jika kau mendapatkan tujuan yg kau habiskan hidupmu untuk meraihnya ternyata telah hancur dan kau putuskan untuk kembali membangunnya; dan jika kecintaan lawan tidak memperdayamu dan permusuhan lawan tidak melukaimu, berarti kau telah memahami bumi. ***

Sempurnakan Pekerjaanmu

Sempurnakan Pekerjaanmu Jika engkau tak bisa menjadi pohon yang tinggi di atas bukit, jadilah pohon yang indah dan enak dipandang di pinggiran lembah. Jika tidak, jadilah rumput berbunga yg mempercantik pinggiran jalan. Jika engkau tak bisa menjadi nahkoda kapal, tidaklah hina bagimu menjadi pekerja yang giat di atas punggungnya. Jika engkau tak bisa menjadi matahari, berusahalah untuk menjadi bintang yang bersinar. Manusia tidaklah berhasil atau gagal karena ukuran semata. Berusahalah untuk menyempurnakan pekerjaanmu agar engkau berada di garda depan barisan sesama. ~Douglas Maloch~

Refleksi ~ from Al-Azraq Ulluw by Arman

Aku merefleksikan kehidupan, ketenaran, dan jalan penuh onak dan duri menuju ke sana. Aku merefleksikan para pemuda yang mengelu-elukan impian mereka, para pekerja yg bersaing di pasar keuntungan dan kerugian. Acapkali persaingan berubah menjadi pertengkaran. Aku merefleksikan para pemuda yg merusak masa muda mereka untk mendapatkan sesuatu yg tidak memberi kesenangan dan kebahagiaan. Aku merefleksikan orang2 brilian yg kebingungan menghadapi kecamuk kehidupan dan hikmah Tuhan. Bahkan, getir peristiwa yg menimpa manusia membuat mereka kelelahan. Aku merefleksikan orang-orang yg berspekulasi tetapi untung, sedangkan mereka yg bersungguh-sungguh menelan kerugian. Aku merefleksikan wanita2 gundik yg hidup bahagia dan gadis2 malang yg hidup hina sbagai pembantu, cinta yg tergadai, dan perempuan yg terpojokkan serta anaknya. Aku merefleksikan orang yg tak tahu balas budi, anak durhaka yg perlakuannya seperti macan tutul trhadap sanak keluarga yg tak berdaya. Aku merefleksikan orang2 y